Rabu, 20 April 2011

REKENING KONTROL - REKENING PEMBANTU & SIKLUS AKUNTANSI BIAYA


DAFTAR ISI

Daftar Isi
      BAB I  REKENING KONTROL & REKENING PEMBANTU
1.1  Pengertian Rekening Kontrol
          1.2  Pengertian Rekening Pembantu
BAB II SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
REKENING KONTROL & REKENING PEMBANTU




1.1  . PENGERTIAN REKENING KONTROL

          Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu ini di kontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening kontrol didalam buku besar. Rekening kontrol menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu digungakan untuk menampung data yang bersumber dari dokumen sumber.

         Sebelum membahas tentang rekening kontrol, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian rekening. Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan (double entry bookeeping).

Definisi


          Umum buku besar rekening yang saldo mencerminkan jumlah dari saldo yang terkait buku besar pembantu piutang . Piutang usaha dan hutang yang paling sering digunakan kontrol rekening, dan saldo mereka berfungsi sebagai crosscheck (kontrol) atas keakuratan terkait anak perusahaan catatan . Juga disebut account mengendalikan
        
         Definisi lain Rekening control yaitu; rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu. Rekening kontrol terdiri dari elemen utama akuntansi seperti Kas, Piutang, Aktiva tetap, Utang, Modal dll.
                                                                                                                                           1
         Setiap akhir periode (misalnya bulanan) dapat dilakukan pengecekan dengan cara menjumlahkan saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya

         Posting adalah proses sortir dan pemindahan data dari buku jurnal kedalam buku besar dan buku pembantu disebut juga dengan pembukuan.

Sebuah account kontrol adalah rekening ringkasan dalam buku besar. Rincian yang mendukung saldo rekening ringkasan yang terkandung dalam buku-buku pembantu di luar buku besar.  Tujuan dari akun kontrol adalah untuk menjaga buku besar bebas dari rincian, namun memiliki keseimbangan yang benar untuk laporan keuangan. Sebagai contoh, akun Piutang pada buku besar bisa menjadi akun kontrol. Jika itu adalah rekening kontrol, perusahaan hanya akan memperbarui akun dengan jumlah sedikit, seperti jumlah koleksi untuk hari itu, total penjualan pada account untuk hari itu, total kembali dan tunjangan untuk hari, dll
Rincian pada setiap pelanggan dan setiap transaksi tidak akan dicatat dalam akun Piutang kontrol dalam buku besar. Sebaliknya, ini rincian kegiatan piutang akan di Piutang Anak Perusahaan Ledger. Hal ini bekerja dengan baik karena karyawan bekerja dengan buku besar mungkin tidak perlu melihat rincian untuk setiap penjualan atau setiap transaksi koleksi. Namun, manajer penjualan dan manajer kredit akan perlu untuk mengetahui informasi rinci tentang nasabah individual, termasuk apakah pelanggan baru-baru ini mengurangi saldo rekening mereka. Perusahaan dapat memberikan orang-orang dengan akses ke Piutang Anak Perusahaan Ledger dan dapat menyimpan buku besar bebas dari sejumlah besar detail.

 Buku Besar adalah :

• Judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T,
• dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit,
• sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi
• berdasarkan prinsip tata buku berpasangan (double entry bookeeping).


                                                                                                                                                            2
          Fungsi rekening untuk menampung data yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening merupakan catatan akuntansi terakhir (book of final entry). Sumber data untuk pencatatan terhadap rekening ini berasal dari jurnal harian (sebagai catatan pertama akuntansi (book of original entry) atau langsung dari bukti transaksi. Rekening-rekening yang dirinci dalam rekening pembantu ini disebut rekening kontrol (Control Account). Sedangkan rekening rinciannya disebut Kartu atau Buku Besar Pembantu (Subsidiary account)

Keuntungan menggunakan account kontrol

               Keuntungan utama menggunakan account kontrol adalah untuk mengurangi kebutuhan untuk menangani banyak penjualan, atau saldo pembelian buku besar untuk penjualan tunggal, atau keseimbangan pembelian buku besar. Rekening cara ini sementara dan akhir dapat dibuat lebih cepat.
http://www.howto.co.uk/img/sections/12294/f0060-01.png


                                                                                                                                            3
Keuntungan kedua adalah bahwa saldo kontrol account dapat digunakan sebagai memeriksa kebenaran postingan akun buku besar individu, terutama jika account kontrol yang diposting oleh penjaga-buku yang berbeda untuk salah satu posting yang penjualan individual dan rekening pembelian buku besar. Hal ini biasanya terjadi di perusahaan besar. Hal ini tidak mungkin bahwa kesalahan posting yang sama akan dilakukan oleh kedua panitera.
Ketiga, pengelompokan buku besar artinya kesalahan lebih mudah ditemukan karena setiap divisi sendiri dalam istilah double entry.
Keempat, penipuan dibuat lebih sulit. Ilegal transfer uang lebih mungkin untuk diperhatikan jika berurusan dengan petugas yang berbeda setiap sisi dari postingan ganda.

Sumber dokumen untuk akun kontrol

Dokumen sumber yang Anda butuhkan untuk posting ke rekening kontrol buku masuk utama. Tapi Anda hanya perlu bulanan (atau periode) total, tidak entri individu sebagai dengan postingan lain. Setiap entri dalam buku hari penjualan, misalnya, Anda posting terpisah ke rekening tertentu dalam buku besar penjualan, namun Anda hanya posting total nilai tagihan bruto ke rekening buku besar kontrol penjualan.
Empat buku hari untuk penjualan dan pembelian cocok untuk mengendalikan rekening; total kolom tersedia. Ini mungkin ide yang baik untuk menambahkan kolom jumlah kotor tagihan jika account kontrol akan disimpan. Buku-buku hari lain tidak terlalu membantu dalam hal ini, karena mereka tidak menganalisis total kelas yang berbeda. Ambil buku kas, misalnya. Dari sini Anda mengambil jumlah pembayaran kepada pemasok, tapi 'pembelian' mungkin dicampur dengan 'biaya' seperti gambar, upah, transfer untuk kas kecil, dan jenis-jenis pembayaran, yang semuanya harus mencapai Facebook untuk posting ke kontrol piutang. Masih, sementara tidak begitu mudah karena posting dari penjualan dan pembelian buku hari, tidak terlalu sulit untuk menggunakan buku kas untuk akun kontrol.





                                                                                                                                            4
http://www.howto.co.uk/img/sections/12295/f0062-01.png
1. 1. Misalkan:
Saldo akun buku besar penjualan A. Frazer 'pengendalian pada akhir September 200X adalah £ 20,263.60 Dr
Jumlah penjualan untuk bulan Oktober 200X adalah £ 24,630.70.
Jumlah pembayaran yang diterima pada bulan tersebut adalah £ 22,840.90.
Jumlah diskon diperbolehkan untuk bulan itu £ 250,80.
Total bad debts written off for the month were £420.50. Total kredit macet dihapusbukukan pada bulan tersebut adalah £ 420,50.
Total penjualan kembali adalah £ 500,00.
Menulis rekening penjualan buku besar kontrol untuk Oktober 200X.
2. 2. Misalkan:
Saldo buku besar pembelian A. Frazer 'rekening kontrol pada tanggal 31 Agustus 200X adalah £ 1,293.00 Cr.
Jumlah pembelian selama 200X September sebesar £ 18,950.
Jumlah pembayaran kepada kreditur adalah £ 9,800.00.
Jumlah diskon yang diterima adalah £ 250.





                                                                                                                                            5
.Menulis account pembelian buku besar kontrol untuk bulan September 200X.
http://www.howto.co.uk/img/sections/12295/f0062-02.png

1.2. PENGERTIAN REKENING PEMBANTU

 Buku Pembantu 
Jika data keuangan yang digunakan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu ini  (subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang mengenai data keuangan yang tercantum dalam rekening-rekening tertentu dalam buku besar.
Buku besar dan buku pembantu  merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry),  yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akhir  karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut proses akuntansi selanjutnya,  penyajian laporan keuangan, dan pencatatan ke dalam catatan akuntansi.



 










BAB II
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA

Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan mengikuti siklus kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan. Siklus kegiatan perusahaan dagang dimulai dengan pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut, diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya juga dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang yang dijual.
Siklus perusahaan jasa dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan.
 Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsikan untuk produksi serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang.
SIKLUS
PEMBUATAN PRODUK





Rounded Rectangle: Pembelian  dan penyimpanan bahan baku



 









                                                                             


                                                                                                                                                      7

SIKLUS AKUNTANSI BIAYA



 



























                                                                                                                                                    8

Biaya Overhead Pabrik


BAB I
Biaya Overhead Pabrik
Karakteristik Overhead Pabrik
Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk atau obyek biaya lain tertentu. Istilah lain overhead pabrik adalah beban pabrik, overhead produksi, biaya produksi tidak langsung, beban produksi, beban pabrik dan biaya manufaktur tidak langsung.
Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan jika produk akan dibebankan dengan jumlah yang wajar dari biaya ini. Karakteristik-karakteristik berkaitan dengan hubungan antara overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi.
Karakteristik yang kedua dari overhead berkaitan dengan bagaimana item-item yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume produksi. Overhead dapat bersifat tetap, variabel,atau semivariabel.
Biaya overhead variabel per unit output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel tidak seluruhnya bersifat tetap maupun variabel. Jumlahnya berubah, tetapi tidak secara proposional terhadap perubahan dalam volume produksi. Ketika volume berubah, pola perilaku biaya overhead yang berbeda menyebabkan biaya produksi per unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, diperlukan suatu metode untuk menstabilisasi jumlah overhead yang dibebankan keunit produksi.





BAB II
Biaya Overhead Pabrik Yang Dikeluarkan
Biaya overhead dibebankan kesemua pekerjaan yang dilakukan selama suatu periode tertentu. Masalahnya adalah bagaimana cara untuk melakukan pembebanan tersebut adalah mungkin untuk mengalokasikan biaya overhead aktual ke semua pekerjaan yang diselesaikan selama bulan tersebut.
Jika volume produksi tetap dari bulan ke bulan dan besarnya biaya overhead merata dari bulan ke bulan, metode ini menghasilkan pembebanan yang wajar atas produksi  pada setiap periode.















BAB III
Tarif overhead
            Tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead rate) memungkinkan alokasi yang konsisten dan wajar kesetiap unit output. Baik dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun dalam akumulasi biaya berdasarkan proses, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya merupakan satu-satunya metode memungkinkan guna menghitungkan biaya overhead produk dengan segera untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi biaya produk, untuk mengidentifikasikan inefisiensi dan untuk meratakan fluktuasi dari bulan ke bulan yang tidak  logis, yang tanpa penggunaan metode ini akan muncul dalam biaya per unit yang dilaporkan
Misalnya, overhead yang dapat di bebankan ke suatu pesanan di hitung dengan cara mengalikan jam mesin aktual yang di gunakan untuk pesanan tersebut dengan tarif overhead yang telah di tentukan sebelumnya per jam mesin. Hasilnya di masukkan dalam kartu biaya pesanan. Dengan demikian, biaya dari suatu pesanan dapat di hitung ketika pesanan selesai, dan tidak perlu menunggu sampai akhir bulan atau akhir tahun.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif biaya overhead
1.      Dasar yang digunakan
a.       Output fisik
b.      Biaya bahan baku langsung
c.       Biaya tenaga kerja langsung
d.      Jam tenaga kerja langsung
e.       Jam mesin
f.       Transaksi atau aktivitas

2.      Pemilihan tingkat aktivitas
a.       Kapasitas teoritis
b.      Kapasitas praktis
c.       Kapasitas aktual yang diperkirakan
d.      Kapasitas normal
e.       Dampak kapasitas terhadap tarif overhead
f.       Kapasitas menganggur versus kelebihan kapasitas

3.      Memasukkan atau tidak memasukkan overhead tetap
a.       Perhitungan biaya penyerapan penuh
b.      Perhitungan biaya langsung

4.      Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif
a.       Tarif tingkat pabrik
b.      Tarif deepartemental
c.       Tarif subdepartemental dan aktivitas

5.      Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktivitas jasa

Dasar yang dapat digunakan
Faktor yang di ukur sebagai penyebut ( denominator ) dari tarif overhead disebut sebagai dasar tarif overhead, dasar alokasi overhead, atau dasar. Tujuan utama dalam pemilihan dasar memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang wajar terhadapa sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan, produk, atau pekerjaan yang dilakukan.
Tujuan kedua dalam pemilihan dasar pembebanan adalah untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal.

Output fisik. Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling sederhana untuk mebebankan overhead pabrik. Penggunaanya diilustrasikan sebagai berikut:

           
Dasar biaya bahan baku langsung. Di beberapa perusahaan, suatu studi atas biaya masa lampau menunjukkan korelasi yang tinggi antara biaya bahan baku langsung dan overhead. Hal ini mungkin terjadi, misalnya, ketika sebagian besar pekerjaan produksi terdiri atas penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengambilan, dan penanganan dari banyak lot bahan baku yang mahal. Tarif tersebut di hitung dengan cara membagi estimasi total overhead dengan estimasi total biaya bahan baku langsung sbb :
           x 100 = biaya overhead pabrik sebagai presentasi                                                                                      dari biaya tenaga kerja langsung.
Dasar biaya tenaga kerja langsung. menggunakan dasar biaya tenaga kerja langsung untuk mebebankan overhead pabrik ke pesanan atau produk mengharuskan estimasi overhead dibagi dengan estimasi biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung suatu persentase:
 x 100 = overhead pabrik sebagai persentase                                                                                        dari biaya tenaga kerja langsung
Dasar jam tenaga kerja langsung. dasar jam tenaga kerja langsung didisain untuk mengatasi kelemahan kedua dari penggunaan dasar biaya tenaga kerja langsung. tarif overhead pabrik yang didasarkan pada jam tenaga kerja langsung di hitung sebagai berikut :
             = overhead pabrik per jam tenaga kerja langsung.
             Dasar jam mesin. Ketika mesin digunakan secara ekstensif, maka jam mesin mungkin merupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead. Metode ini di dasarkan pada waktu yang di perlukan untuk melakukan operasi yang identik oleh suatu mesin atau sekelompok mesin. Total jam mesin yng di perkirakan akan digunakan di estimasi, dan tatrif per jam mesin di tentukan sbb :
 = overhead pabrik per jam mesin
             Dasar transaksi. Sekelompok biaya mungkin dapat di asosiasikan dengan suatu aktivitas tertentu yang tidak terwakili oleh dasarmanapun yang telah di bahas sebelumnya.
             Pendekatan berdasarkan transaksi (transaction – base approach) tehadap alokasi overhead lebih di kenal sebagai perhitungan biaya berdasarkan aktifitas (activity based costing). Kriteria utama dalam pemilihan dasar overhead adalah kewajaran korelasi antara dasar pembebanan dengan biaya overhead, kepraktisan dari pekerjaan klerikal, dan akurasi perhitungan biaya.

Pemilihan tingkat aktifitas
                Pembilang (numerator) dari tarif overhead adalah estimasi biaya overhead untuk tingkat aktivitas tertentu, dan penyebutnya (denominator) adalah estimasi dari dasar alokasi pada tingkat yang sama. semakin besar tingkat aktivitas yang di asumsikan, semakin rendah tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya.
Kapasitas Teoretis
Kapasitas teoretis dari suatu departemen, pabrik atau fasilitas lainnya adalah kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa interupsi. Hal ini dapat di capai jika pabrik atau departemen tersebut memproduksi pada tingkat 100% dari kapasitas yang dinyatakan.
Kapasitas praktis
Kapasitas praktis dalah sangat tidak mungkin bahwa perusahaan manapun dapat beroperasi pada tingkat kapasitas teoretis lebih dari beberapa menit atau jam dalam satu waktu. Kelonggaran harus diberikan untuk interupsi yang tidak dapat dihindari seperti perubahan pekerja, pemeliharaan preventif, perbaikan, persiapan, kegagalan, bahan baku yang tidak memuaskan, penundaan dalam pengantaran bahan baku, kekurangan dan ketidakhadiran pekerja, hari minggu,hari libur, cuti, perhitungan fisik persediaan, dan perubahan pola serta model.
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan
Yang mengacu pada jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi selama periode tersebut. tingkat aktivitas ini biasanya mengakibatkan perbedaan dalam tarif yang ditentukan sebelumnya disetiap periode, karena peningkatan atau penurunan dalam produksi yang direncanakan.

Kapasitas normal
Kapasitas normal mengacu pada aktifitas rata-rata selama suatu periode waktu yang cukup lama untuk meratakan fluktuasi.  Konsep   kapasitas normal berusaha untuk menstabilisasi suatu tarif overhead yang akan berfluktuasi ketika fasilitas dipergunakan dalam tingkatan yang berbeda dalam periode yang berbeda.
Dampak kapasitas pada tarif overhead pabrik
Jika tingkatkapasitas normal 75% yang dipilih, tarif overhead pabrik adalah sebesar $2,40 per jam mesin.  Pada tingkat aktifitas yang lebih tinggi , tarifnya lebih rendah karena overhead pabrik tetap dibebankan ke lebih banyak jam mesin.
Kapasitas menganggur versus kelebihan kapasitas
Ini disebabkan oleh kurangnya penjualan yang bersifat temporer. Ketika permintaan penjualan meningkat, pekerja dan fasilitas produksi yang menganggur kembali digunakan. Ketika kapasitas menganggur dianggarkan untuk periode tersebut, biayanya dimasukkan dalam tarif overhead hanya jika kapasitas aktual yang diperkirakan digunakan sebagai penyebut (denominator).
Kelebihan kapasitas terjadi karena kapasitas produktif yang lebih besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menggunakannya, atau karena ketidakseimbangan dalam peralatan atau mesin. Ketidakseimbangan ini terjadi ketika kapasitas dari satu mesin tidak sesuai dengan kapasitas dari mesin-mesin lain.
Memasukan atau mengeluarkan biaya overhead tetap
            Biasanya akuntansi biaya membebankan semua biaya pabrik ke output dari suatu periode. Dalam pendekatan ini yang disebut perhitungan biaya penyerapan penuh (absorption costing), perhitungan biaya konvesional (conventional costing) atau penghitungan biaya penuh (full costing), baik biaya tetap maupun variabel dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Metode perhitungan biaya lain disebut perhitungan biaya langsung (direct costing) atau perhitungan biaya variabel (variabel costing), tidak diperbolehkan untuk pelaporan eksternal tetapi kadang-kadang digunakan untuk keperluan manajemen internal.

Perhitungan Tarif Biaya Overhead
            Langkah pertama dalam menghitung tarif biaya overhead adalah menentukan tingkat aktifitas yang akan digunakan untuk dasar yang dipilih. Kemudian setiap item biaya overhead diestimasikan atau dianggarkan pada tingkat aktifitas tersebut, sehingga menghasilkan estimasi total overhead pabrik.
            Total biaya variabel merupakan fungsi dari volume yaitu bahwa jumlah biaya variabel per unit adalah konstan dalam rentang yang relevan, sehingga biaya per unitnya berbeda untuk setiap tingkatan produksi.
DeWitt Products
Estimasi Overhead Pabrik untuk tahun 20..
Beban
Penyedia
Tenaga kerja tidak langsung
Premium lembur
Perlengkapan pabrik
Perbaikan dan pemeliharaan
Listrik
Bahan bakar
Air
Tunjangan tenaga kerja
Penyusutan bangunan
Penyusutan peralatan
Pajak properti
Asuransi (kebakaran)
      Total estimasi overhead pabrik
Tetap
$70.000
9.000

4.000
3.000
2.000
1.000
5.00
10.500
5.000
13.000
4.000
____3.000
$ 125.000
Variabel

$ 66.000
9.000
9.000
19.000
18.000
5.000
5.00
48.500



           ________
$ 175.000
Total
$ 70.000
75.000
9.000
23.000
12.000
20.000
6.000
1.000
59.000
5.000
13.000
4.000
____3.000­
$ 300.000

            Setelah tingkat aktifitas dan biaya overhead telah diestimasikan, tarif overhead dapat dihitung. Dengan asumsi bahwa dasar jam mesin digunakan dan jam mesin untuk tahun depan diperkirakan adalah sebesar 20.000 untuk DeWitt Products, tarif overhead pabrik pada tingkat aktifitas yang dipilih ini adalah :
Tarif overhead pabrik =  =  = $15,00 per jam mesin
            Tarif ini digunakan untuk membebankan overhead pabrik ke pesanan, produk atau pekerjaan yang dilakukan. Jumlah yang dibebankan pertama kali dimasukan dalam buku pembantu seperti kartu biaya pesanan atau laporan biaya produksi. Jam mesin yang aktualnya digunakan akan menentukan jumlah overhead pabrik yang dapat dibebankan kesetiap pesanan, produk, atau departemen.
            Tarif overhead dapat dibagi menjadi komponen tetap dan variabel sebagai berikut :      = $6,25 porsi tetap dari tarif overhead pabrik
 =$8,75 porsi variabel dari tarif overhead pabrik
      Total tarif overhead pabrik = $ 15,00 per jam mesin













BAB IV
Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Selisih biaya overhead pabrik timbul karena perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik standar atau yang seharusnya terjadi di dalam mengolah produk atau pesanan (Supriyono, 2000: 111).
Dalam analisis selisih biaya overhead pabrik digunakan beberapa  metode sebagai berikut:
a.       Metode analisis satu selisih yaitu selisih antara biaya overhead pabrik  standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
b.      Metode analisis dua selisih, yang meliputi: selisih terkendali dan selisih  volume.
c.       Metode analisis tiga selisih, yang meliputi: selisih anggaran, selisih  kapasitas, dan selisih efisiensi.
d.      Metode analisis empat selisih, yang meliputi: selisih anggaran, selisih  kapasitas, selisih efisiensi tetap, dan selisih efisiensi variabel.
Analisis varians yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis  selisih biaya bahan baku dan analisis selisih biaya tenaga kerja langsung














BAB V
Departemenisasi biaya overhead pabrik

  Pengertian
Departemenisasi BOP adalah : Pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian  yang disebut Departemen dimana BOP akan dibebankan.Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu.
Dengan digunakannya tarif-tarif biaya overhead pabrik yang berbeda-beda untuk tiap-tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan. Hal ini berakibat terhadap ketelitian penentuan harga pokok produk.
  Cara Penentuan Tarif BOP Departementalisasi
Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead departementalisasi adalah sebagai berikut:
1.      Disusun terlebih dahulu anggaran biaya overhead pabrik perdepartemen
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen dibagi menjadi empat tahap utama berikut ini :
a.       Penaksiran biaya overhead pabrik langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk tahun anggaran.
b.      Penaksiran biaya overhead pabrik tak langsung departemen
c.       Distribusi biaya overhead pabrik tak langsung departemen ke departemen-departemen yang menikmati manfaatnya
d.      Penjumlahan biaya overhead pabrik per departemen (baik biaya overhead pabrik langsung maupun tak langsung departemen) untuk mendapatkan anggaran biaya overhead  pabrik per departemen  (baik departemen produksi maupun departemen pembantu).

KESIMPULAN
Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk atau obyek biaya lain tertentu.
Selisih biaya overhead pabrik timbul karena perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik standar atau yang seharusnya terjadi di dalam mengolah produk atau pesanan (Supriyono, 2000: 111).
Departemenisasi BOP adalah Pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian  yang disebut Departemen dimana BOP akan dibebankan.Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk.